Jumat, 05 Desember 2008

Relokasi massal untuk menanggapi potensi kenaikan air laut

Fadli - Bintan, Kep. Riau - The Jakarta Post (1 November 2008)

 

Pemerintah sedang mempersiapkan relokasi penduduk yang tinggal di pulau-pulau yang rawan tenggelam akibat kenaikan tingginya air laut selama tiga dekade ke depan.

Air laut diperkirakan akan meninggi dengan pesat antara 2030 dan 2040 karena pemanasan global. Para pakar dan pemerintah menakutkan bahwa sekitar 2000 pulau di Indonesia akan tenggelam.

Indonesia telah kehilangan sekitar 60 pulau di bagian barat Sumatera karena tsunami pada Desember 2004, dan juga beberapa pulau lainnya karena kegiatan pertambangan.

Gubernur Riau Ismeth Abdullah menyatakan bahwa kenaikan tinggi air laut merupakan buah dari pemanasan global dan akan mengakibatkan dampak negatif ke kepulauan tak berpenghuni di provinsi tersebut dalam jangka panjang.

"Perubahan iklim telah memangkas penghasilan nelayan karena banyak ikan sekarang sudah menghilang", kata Ismeth. Administrasinya kini mempromosikan penghijauan lahan bakau untuk menanggulangi kenaikan air laut tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Jakarta Hijau | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates