Jumat, 05 Desember 2008

Relokasi massal untuk menanggapi potensi kenaikan air laut

Fadli - Bintan, Kep. Riau - The Jakarta Post (1 November 2008)

 

Pemerintah sedang mempersiapkan relokasi penduduk yang tinggal di pulau-pulau yang rawan tenggelam akibat kenaikan tingginya air laut selama tiga dekade ke depan.

Air laut diperkirakan akan meninggi dengan pesat antara 2030 dan 2040 karena pemanasan global. Para pakar dan pemerintah menakutkan bahwa sekitar 2000 pulau di Indonesia akan tenggelam.

Indonesia telah kehilangan sekitar 60 pulau di bagian barat Sumatera karena tsunami pada Desember 2004, dan juga beberapa pulau lainnya karena kegiatan pertambangan.

Gubernur Riau Ismeth Abdullah menyatakan bahwa kenaikan tinggi air laut merupakan buah dari pemanasan global dan akan mengakibatkan dampak negatif ke kepulauan tak berpenghuni di provinsi tersebut dalam jangka panjang.

"Perubahan iklim telah memangkas penghasilan nelayan karena banyak ikan sekarang sudah menghilang", kata Ismeth. Administrasinya kini mempromosikan penghijauan lahan bakau untuk menanggulangi kenaikan air laut tersebut.

Kamis, 04 Desember 2008

Sedikit fakta kepulauan Indonesia

~info diambil dari editorial The Jakarta Post tanggal 3 Desember 2008~

Penaah, sebuah pulau kecil di provinsi Kepulauan Riau, secara berangsur-angsur mulai menghilang selama tiga tahun terakhir karena naiknya ketinggian air laut. Di Jawa Timur, penduduk pulau Madura hanya bisa melihat permukaan laut saja - mereka sudah tidak bisa lagi melihat pulau Gresik Putih.

Para pakar lingkungan nasional mengatakan bahwa Indonesia telah kehilangan sekurangnya 23 pulau tak berpenghuni selama dekade terakhir dan berpotensi kehilangan 2000 pulau lainnya karena pemanasan global sampai dengan tahun 2040.

Penduduk beberapa kota besar mulai mengeluhkan kenaikan suhu di udara. Dan seakan mengkonfirmasikan keluhan mereka itu, para ahli klimatologi menyatakan bahwa ada kenaikan suhu 4 sampai 6 derajat Celcius di Sumatera Selatan, Jawa, dan Sulawesi Tengah.

Selasa, 04 November 2008

5 Kota Terhijau di Dunia

Artikel ini diterjemahkan dari situs HowStuffWorks oleh Toshi. Artikel ini tidak diterjemahkan secara lengkap, melainkan hanya merupakan ringkasan saja.

Sementara masih diragukan apakah Kota Jamrud di Oz bisa masuk criteria sebuah kota “hijau” yang mengagumkan, banyak kota di seluruh dunia telah diberi penilaian oleh kompilasi para pakar. Kota kota acuan diranking berdasarkan kombinasi beberapa kriteria. Itu termasuk perencanaan tata kota dan statistika lingkungan. Keduanya mencakup sumber energy, konsumsi dan emisi, beserta pilihan transportasi dan gaya hidup. Beberapa daftar juga mencatat perihal kehidupan hijau (seperti ketersediaan taman publik, profesi hijau, dan gedung ramah lingkungan) dan sudut pandang hijau (seperti daur ulang).

Mengubah sebuah kota menjadi “hijau” merupakan tantangan yang menarik. Di antaranya, masing-masing kota memiliki penduduk yang relatif besar, kemacetan jalanan, dan polusi udara dan sampah. 75% energi yang ada di dunia juga dikonsumsi oleh kota-kota besar. Kota hijau tersebut harus bisa menyeimbangkan kebutuhan yang ada tanpa perlu mengurangi masa depan kota dan lingkungannya.

Dalam artikel ini, kita akan melihat lima kota menakjubkan di dunia yang terkenal tidak hanya karena gaya hidupnya yang hijau, namun juga kepeloporan dan inovasinya yang ramah lingkungan.

Kota Hijau 5: Malmo, Swedia

Malmö berpenduduk 280.000 orang, yang membuatnya kota terbesar ketiga di Swedia. Kota ini terletak di provinsi Skane di daerah selatan dan terdiri dari kanal, pantai, taman, pelabuhan, dan blok-blok yang masih menjaga nuansa Abad Pertengahan. Namun bukan aura Abad Pertengahan itulah yang membuatnya lulus untuk masuk daftar ini. Melainkan ide kreatif kota Malmö dalam berinovasi menggunakan Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui dan menjadi kota hijau pelopor.

five-amazing-green-cities-2
Anders Blomqvist/Lonely Planet Images/Getty Images
Malmö, Swedia terdiri dari kompleks-kompleks yang sadar lingkungan.

 

Swedia adalah pelopor dalam solusi listrik hijau -- sebagian besar sumber listrik negara datang dari nuklir dan air. Kota seperti Malmö juga berkontribusi dalam menghijaukan Swedia dengan rencana mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 25% antara tahun 2008 dan 2012, melebihi target 5% yang ditetapkan oleh Protokol Kyoto.

Untuk mencapai target ini, kompleks di seantero Malmö telah dirombak menjadi daerah ramah lingkungan, terutama di Pelabuhan Barat, Taman Sege dan Augustenborg.

Pelabuhan Barat, bekas dok kapal dan sekarang berpenduduk padat, dijalankan 100% dari tenaga surya, angin, air, dan biofuel yang diolah dari kotoran organik. Bangunan-bangunan yang ada dibangun dari bahan ramah lingkungan dan didesain untuk efisien energi, dan jalanannya juga mudah ditelusuri pejalan kaki dan pengguna sepeda -- 30% pengguna jalan memilih untuk bepergian menggunakan sepeda.

Selain itu, pemulihan daerah Taman Sege, transformasi ramah-lingkungan lainnya, juga akan menstok daerah itu dengan sumber daya hijau termasuk fotovoltaik (listrik surya), tenaga angin, dan biofuel.

Augustenborg, distrik yang sudah menjadi hijau selama dekade belakangan, terkenal dengan pengatapan hijau -- atap berlapis taman yang mengurangi pembuangan energi dan menambah insulasi dan vegetasi di daerah urban tersebut. Augustenborg juga memiliki trem bebas-emisi pertama di dunia, dan lebih dari selusin pusat daur ulang yang mengolah sekitar 70% bahan sampah yang terbuang.

Kota Hijau 4: Kopenhagen, Denmark

1,7 juta orang yang tinggal di Kopenhagen terkenal karena mereka lebih memilih menaiki sepeda atau kereta daripada mobil, tetapi transportasi hijau hanyalah satu bagian dari rencana ramah-lingkungan kota itu. Pada tahun 2006, Kopenhagen memenangkan Penghargaan Lingkungan Eropa karena saluran airnya yang bersih dan terobosannya dalam tata lingkungan. Apa yang membuatnya bereputasi? Air dan kincir angin.

five-amazing-green-cities-3
Scott R. Barbour/The Image Bank/Getty Images
Pemandangan Kopenhagen dari Taman Tivoli.

Kota ini disanjung karena usahanya selama 10 tahun terakhir dalam menjaga kebersihan dan keamanan pelabuhannya. Pemerintah juga turut andil dalam menggunakan sistim peringatan kualitas air untuk memonitor level polusi.

Selain itu, Kopenhagen juga terkenal dengan kincir anginnya. Lebih dari 5.600 kincir angin menyediakan 10% pasokan listrik Denmark; dan pada 2001, Kopenhagon membuka taman kincir angin lepas pantai terbesar di dunia. Taman ini mampu memasok 32.000 unit rumah di kota itu; sekitar 3% dari kebutuhan listriknya.

Kota Hijau 3: Portland, Oregon, AS.

Portland terletak di sisi Sungai Willamette di Pasifik Baratdaya dan berpenduduk lebih dari 500.000 orang. Kota ini sudah menjadi model gaya hidup ramah lingkungan selama beberapa dekade terakhir, dengan mencampur komponen urban dan areal terbuka.­­

 

five-amazing-green-cities-4
Chuck Pefley/Stone/Getty Images
Bukaan Portland dengan latar belakang Gunung Hood.

Kehijauan kota ini sudah tidak baru lagi. Semenjak adanya "Laporan untuk Badan Taman Portland" pada tahun 1903, Portland telah menjadi inspirasi untuk kota-kota di seluruh Amerika Serikat dan dunia untuk mencakupkan areal hijau dalam tata kota mereka. 30 tahun lalu, Portland terus memimpin dengan merombak sebuah jalan tol berjalur enam untuk menjadi taman waterfront. Kini Portland memiliki kurang lebih 92.000 are daerah hijau, termasuk 119 km jalur sepeda, pendakian, dan berlari, dan telah memberlakukan batas pengembangan kota untuk melindungi sekitar 25 juta are hutan dan ladang pertanian.

Portland adalah kota pertama di Amerika Serikat yang memberlakukan rencana pengurangan emisi gas rumahkaca dan juga salah satu anggota pelopor "Cities for Climate Protection Campaign". Kota ini telah meraih posisi top di Amerika Serikat dan dunia selama beberapa tahun belakangan dan memiliki 50 gedung yang mencapai (atau bahkan melebihi) standar ramah lingkungan yang ditetapkan oleh Badan Bangunan Hijau AS, bersama dengan pencampuran arealnya antara untuk pejalan kaki dan pengguna sepeda -- sekitar 25% pengguna jalan bersepeda ke tempat kerja mereka.

Untuk ke depannya, Portland memiliki target energi yang ambisius. Untuk 2010, kota ini berencana untuk mensuplai 100% energinya dari SDA yang dapat diperbaharui, termasuk langkah-langkah inovatif seperti meteran parkir bertenaga surya.

Kota Hijau 2: Vancouver, Kanada

Vancouver adalah kota pesisir, berpenduduk 560.000 jiwa dan disebut sebagai kota paling nyaman untuk ditinggali oleh majalah The Economist. Ternyata, kota ini tidak hanya nyaman untuk ditinggali namun juga sebagai acuan Kanada sebagai pengguna SDA yang dapat diperbaharui.

five-amazing-green-cities-5
joSon/Stone/Getty Images
Vancouver memimpin dalam penggunaan teknologi yang berkembang.

Vancouver memiliki rencana 100-tahun untuk hidup hijau dan bersih. Kota ini juga memimpin dalam penggunaan listrik dari tenaga air, yang kini mensuplai 90% dari total energi.

Selain itu, Vancouver juga mengimplementasikan teknologinya yang berkembang. Penyimpan sampah bertenaga surya telah dapat ditemukan di seantero kota, berukuran sama seperti tempat sampah biasa namun mampu menyimpan lima kali lipat jumlah sampah (yang membuat kota itu membutuhkan lebih sedikit truk sampah beremisi di jalanan).

Kota Hijau 1: Reykjavik, Eslandia

Reykjavik adalah kota terkecil dalam daftar kita kali ini, dengan hanya penduduk 115.000 jiwa di kota tersebut dari sekitar 300.000 jiwa di seluruh negeri Eslandia. Namun dampaknya pada dunia patut diacungi jempol.

five-amazing-green-cities-6
Gavin Hellier/The Image Bank/Getty Images
Reykjavik, Iceland has colorful rooftops and a green plan for power.

Eslandia berencana melepaskan ketergantungannya pada bahan bakar fosil pada tahun 2050 untuk menjadi sebuah ekonomi hidrogen. Kini, Reykjavik (dan seluruh Eslandia) mendapat energi untuk kalor, air panas dan listrik seluruhnya dari tenaga air dan sumber geotermal -- yang keduanya dapat diperbaharui dan bebas dari emisi gas rumahkaca. Beberapa kendaraan juga menggunakan hidrogen, termasuk tiga bis kota.

~~~~~~~~~~~

Kelima kota di atas ini hanyalah pantauan selapis dari proses penghijauan areal urban di seluruh dunia. Banyak daerah lainnya juga sedang berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi konsumsi energi mereka dan mengadopsi gaya hidup kota yang ramah lingkungan -- masing-masing menghijaukan dunia satu demi satu.

Rabu, 24 September 2008

Tips hemat kertas

30% sampah yang dihasilkan oleh masyarakat menengah ke atas adalah kertas, dan tentu saja kita bisa mencegah penebangan hutan yang berlebihan jika kita tahu cara-cara untuk menghemat kertas.

Langkah-langkah

  1. Hindari penggunaan tisu toilet atau tisu makan; karena akan jauh lebih baik jika kamu gunakan handuk kecil atau saputangan saja. Dengan adanya mesin cuci, mencucinya tentu tidak akan merepotkan lagi.
  2. Berhenti langganan surat kabar atau majalah; dan bukalah versi online untuk mendapat berita harian. Selain menghemat kertas, kita juga dapat menghemat uang karena biaya untuk membuka halaman situs jauh lebih kecil dibanding harga harian koran, dan kita juga dapat menyimpan berita-berita tersebut dalam USB kita.
  3. Biasakanlah men-digital-kan semua jenis acuan kertas, seperti pengumuman, kertas selebaran, hasil presentasi, dan simpanlah dalam hard drive untuk lebih amannya. Kita selalu dapat mencetaknya kembali di saat kita membutuhkannya.
  4. Kebanyakan bank pada masa kini menghasilkan laporan-laporan yang tidak membutuhkan kertas, baik yang dikirim ke e-mail kita ataupun bayaran online. Gunakanlah layanan tersebut, karena hampir semua bank sekarang menawarkannya gratis. Dan selain itu, pembayaran tagihan tidak perlu terlambat lagi karena kita tidak perlu berurusan dengan kantor pos lagi!

Tips

  • Kalau kamu takut orang lain akan mengambil alih datamu yang sudah di format digital, baik di USB hard drive maupun USB flash disk, maka cabutlah dari komputermu senantiasa ketika sedang tidak digunakan. Tidak ada hacker yang pernah mempelajari bagaimana caranya mencuri data yang tidak terkoneksi!
  • Biasakan untuk backup datamu selalu. Hardware bisa sesekali mengalami kerusakan atau gangguan, dan untuk berjaga-jaga, pastikan kamu punya salinan backup dalam drive berbeda.
  • Kalau membuang segala dokumen kertas yang penting, lebih baik dimasukkan shredder saja. Hanya merobek-robeknya tidak cukup, karena bisa membuatmu jatuh korban pada para pencuri identitas!
  • Mengenai bon dan kuitansi, ada baiknya kamu simpan terlebih dahulu, siapa tahu saja kamu akan membutuhkannya untuk mengembalikan barang ke toko. Setelah itu, ubahlah formatnya menjadi digital: jikalau suatu saat nanti dibutuhkan untuk proses atau segala tuntutan hukum. Bon dan kuitansi bisa memudar warnanya dan tidak bisa dibaca setelah satu atau dua tahun. Sedangkan kopian digital tidak!

Selasa, 23 September 2008

KEKERINGAN

38 Desa di Cilacap Kekurangan Air Bersih

CILACAP, KOMPAS – Sebanyak 38 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kekeringan. Akibatnya, sawah di wilayah itu tidak dapat ditanami dan warga kekurangan air bersih.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Cilacap Sumaryo, Kamis (18/9), mengungkapkan, wilayah yang kekeringan adalah delapan desa di Kecamatan Kawunganten, delapan desa di Bantasari, dua desa di Patimuan, lima desa di Kampung Laut, tiga desa di Cimanggu, satu desa di Gandrungmangu, lima desa di Kudungreja, tiga desa di Nusawungu, dua desa di Jeruklegi, dan satu desa di Kesugihan.

Kekeringan menyebabkan sumber air tak cukup memenuhi kebutuhan air bersih warga. Mereka bergantung pada pasokan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui PDAM.

Kekeringan juga mengakibatkan petani dalam dua bulan terakhir tak dapat menanami lahannya. Beberapa petani berusaha menanam kacang, tetapi banyak yang tanamannya kering.

Kekeringan juga terjadi di wilayah Banyumas yang berbatasan dengan Cilacap. Di desa Kalisalak, Kecamatan Lumbir, sudah empat bulan petani tak dapat menanami sawahnya. Seperti yang dituturkan seorang petani, Mukinah (43).

Sebagian petani yang lahannya kering memilih membuat batu bata. Petani penggarap beralih profesi sebagai buruh pembuat batu bata. Mereka mendapatkan upah Rp. 20.000 per 1.000 batu bata. Harga 1.000 batu bata adalah 250.000.

Diterbitkan di surat kabar Kompas, Jumat, 19 September 2008

Selasa, 02 September 2008

Bawalah botol kemasan dari rumah


Kamu sering cepet haus dan beli minuman dalam kemasan kalau sedang pergi jalan-jalan? Banyak minum air dalam kemasan botol sama juga kita jahat sama bumi. Soalnya, botol plastik terbukti sangat sulit terurai dan sampahnya baru akan benar-benar hancur setelah 200 sampai 400 tahun lagi. Wah… kalau selama itu apa kita masih ada?? Hihi.. berarti kita sama aja meninggalkan sampah untuk anak cucu kita lho..

Oya, kalau hari ini kita membuang satu botol plastik air minum, berarti tahun 2408 nanti, botol plastik kita baru deh benar-benar hancur.. Wahh... lama banget yaa ternyata..

Jadi, mulai sekarang kalau kamu ingin pergi kemana-mana usahakan membawa botol air minum itu yaa… memang sih agak berat dan beban bawaanmu akan semakin bertambah, tapi nggak ada salahnya juga kan kalau sekali-kali kamu bawa botol minum/botol kemasan yang pernah dipakai. Sedikit info penting untuk kamu, kalau teralu sering memakai dan mengisi terus-menerus botol kemasan tersebut, itu tidak baik lho untuk kesehatan. Maka dari itu, kamu harus pintar-pintar juga dalam mencintai alam dan lingkungan ini, jangan sampai kamu salah melakukan tindakan yang akhirnya akan merugikan kamu sendiri.

Rabu, 27 Agustus 2008

Program Hijau Calon Presiden Amerika


Apakah anda kenal calon presiden Amerika, Barack obama dari partai demokrat? Ada kabar baik dari Amerika. Barack Obama punya program hijau bila ia dipercayai menjadi presiden Amerika Serikat. Calon presiden berkulit hitam pertama di AS ini tentu saja tidak ingin ketinggalan dalam mendukung gaya hidup hijau. “Saya sangat menyukai berjalan kaki dan bersepeda.” Katanya. Bukan Cuma itu saja, bila terpilih ia akan menambahkan anggaran untuk transportasi massal agar penggunaan kendaraan pribadi bisa dikurangi. Nah, kalau sudah bicara, tentunya harus dilanjutkan dengan aksi. Nah, Mr. Obama dan keluarganya sering terlihat mengayuh sepeda di sekitar Danau Michigan. Wah, bersepeda di pinggiran danau? Enaknya…

Minggu, 17 Agustus 2008

Cinta lingkungan di HUT RI 63



Pada hari Minggu, 17 Agustus 2008 bangsa kita memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia ke 63. Kita sebagai bangsa yang besar patut menghargai jasa para pahlawan yang telah membela dan mempertahankan bangsa Indonesia dengan sekuat tenaga.

Pada zaman ini, kita kurang menghargai dan kurang mencintai Negara Indonesia, kita lebih sering mengeluh, dan sering sekali komplain “INDONESIA KOTOR! Sampah numpuk dan berceceran dimana-mana dan nggak enak untuk dipandang! Bikin malu Negara sendiri saja. Bagaimana kalau dilihat Negara lain, tentu kita akan ditertawakan.” Nah, sering sekali kita mengeluh hal tersebut, sebenarnya percuma aja ngeluh tiap hari kalau kita sendiri saja masih buang sampah sembarangan. Yang pertama seharusnya kita lakukan, yaitu: membenahi diri sendiri. Kalau diri sendiri sudah benar baru boleh berkomentar. Negara lain saja bisa bersih dan nyaman dari sampah, karena warganya peduli dan tertib membuang sampah pada tempatnya. Kenapa kita nggak bisa? Dengan hanya membuang sampah pada tempatnya, itu saja sudah menunjukkan bahwa kita cinta Tanah Air dan nggak mau lihat Indonesia kotor.

Senin, 04 Agustus 2008

Produksi Pencemaran Lingkungan

Sumber-sumber pencemaran Lingkungan:

Pencemaran Kimiawi

Pencemaran Kimiawi adalah pencemaran yang disebabkan oleh zat-zat kimia. Misalnya,jenis-jenis logam berat yang terdapat dalam limbah pabik seperti raksa dan timbal. Limbah adalah sisa proses sisa produksi.

Pencemaran Fisik

Pencemaran Fisik adalah pencemaran yang disebabkan zat cair, padat, dan gas. Zat cair yang menyebabkan pencemaran, misalnya sampah. Gas yang menyebabkan pencemaran, misalnya asap dari pabrik.

Pencemaran Biologis

Pencemaran Biologis adalah pencemaran yang disebabkan oleh berbagai macam mikro organisme penyebab penyakit. Berdasarkan lingkungan yang terkena pencemaran maka pencemaran lingkungan dibedakan menjadi tiga, yaitu pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah.

Pencemaran Air

Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat atau komponen lainnya kedalam lingkungan perairan sehingga kualitas (mutu) air terganggu. Air merupakan kebutuhan vital bagi makhluk hidup. Contohnya:

· Limbah Industri. (limbah pabik) yang mengandung logam berat sering kali dialirkan atau dibuang ke sungai. Akibat dari pembuangan limbanh ini, sungai menjadi tercemar. Jenis-jenis logam berat yang terdapat dalam limbah industri antara lain: raksa, timbale, dan cadmium. Logam berat tersebut merupakan bahan pencemar yang sangat berbahaya bagi manusia.

· Limbah Pertanian. Penggunaan pupuk yang berlebihan di lahan pertanian dapat menyebabkan suburnya ekosistem perairan seperti kolam, danau, waduk, atau sungai.

· Limbah Rumah Tangga. Rumah tangga menghasilkan limbah, misalnya sampah dan air buangan yang mengandung detergen. Limbah rumah tangga dalam jumlah banyak yang masuk ke dalam perairan akan menyebabkan ekosistem perairan tersebut tercemar.

· Limbah Minyak. Limbah minyak dapat menyebabkan pencemaran laut. Laut merupakan jalur lalu lintas kapal yang ramai. Oleh karena itu, sering kali bahan bakar minyak dan pelumas dari kapal tumpah ke laut.

Pencemaran Udara

Pencemaran Udara adalah peristiwa masuknya zat, energi, atau komponen lainnya kedalam lingkungan udara. Akibatnya, kualitas udara menurun sehingga mengganggu kehidupan manusia atau makhluk hidup lainnya. Bahan-bahan pencemar udara yang merugikan kesehatan antara lain adalah karbon dioksida, kabon monoksida, sulfur dioksida, nitrogen oksida, nitrogen oksida, CFC (chloroflurocarbon), dan asap. Contohnya:

· Karbon dioksida (CO2). Karbon dioksida dilepaskan oleh hasil pembakaran bahan bakar fosil, misalnya minyak bumi. Karbon dioksida juga dihasilkan dari pembakaran mesin kendaraan bermotor dan kebakaran hutan.

· Karbon Monoksida (CO). Karbon monoksida dilepaskan oleh hasil pembakaran kendaraan bermotor.

· CFC (Chlorofluorocarbon). CFC sering digunakan untuk AC, aerosol (misalnya penyemprot rambut, obat nyamuk semprot), dan lemari es.

· Asap. Asap dapat ditimbulkan, oleh kebakaran hutan, pembakaran hutan untuk lahan pertanian, atau kebakaran ladang minyak.

Sumber : Buku Sains Biologi SMP untuk kelas VII

Pengarang : Saktiyono

Penerbit : Esis

Rabu, 30 Juli 2008

Baterai Isi Ulang

Sekitar satu milyar baterai dibeli di seluruh dunia setiap tahunnya; dan ini berarti ada jutaan yang dibuang. Sebagian besar di antaranya dibuang ke TPA (Tempat Penampungan Akhir), di mana komponen-komponen beracun dari beberapa baterai bisa melepuh dan menguap, mengkontaminasi air, darat, dan udara.

Solusi paling praktis, menurut para peneliti, adalah dengan menggunakan baterai isi ulang. Baterai isi ulang keluaran baru jauh lebih baik dan lebih bisa diandalkan daripada yang keluaran lama - dan bisa langsung digunakan setelah dikeluarkan dari bungkusan paket. Yang lebih baik lagi adalah, baterai-baterai tersebut bisa diisi ulang, dan muatan listrik di dalamnya hanya akan hilang sebanyak 15% jika tidak digunakan selama setahun lamanya.

 

 

Sumber: News Canada

Jumat, 11 Juli 2008

Transportasi Gratis

Kalteng Hidupkan Kembali Bus Air

Rabu, 06-02-2008 | 01:15:35

PALANGKA, BPOST - Transportasi bus air yang pernah menjadi primadona angkutan barang dan jasa di pedalaman Kalimantan Tengah akan dihidupkan kembali dengan beroperasinya dua unit bus air dalam waktu dekat.

“Kedua unit bus air itu akan dioperasikan melayani angkutan masyarakat pedalaman di sepanjang sungai Katingan dan sungai Seruyan,” kata Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi Kalteng Hariadi Hamzah, Senin (4/2).

Menurut dia, pengoperasian kedua bus air akan difokuskan di kedua jalur sungai tersebut karena sampai saat ini masih belum memiliki trayek angkutan sungai reguler yang memadai.

Ketiadaan angkutan sungai di dua jalur sungai itu menyebabkan masyarakat di daerah pedalaman, baik hulu maupun muara, sulit mengakses wilayah perkotaan yang berlokasi di tengah alur sungai.

Pada era 1980-an hingga 1990-an, bus air sempat menjadi andalan transportasi satu-satunya bagi warga di padalaman untuk mencapai wilayah perkotaan, yang saat itu masih belum saling terhubung dengan angkutan darat.

“Bus air ini merupakan program Departemen Perhubungan dengan dana satu unitnya sekitar Rp 2miliar, dan tahun ini hanya dialokasikan lima unit, dua di antaranya untuk Kalteng,” jelas Hariadi.(ant)

Kabar gembira datang dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pemerintah setempat telah menyediakan angkutan air gratis, angkutan ini mempunyai keistimewaan yang membuat angkutan ini layak dipilih oleh warga Banjarmasin. Selain angkutan ini gratis, keistimewaan lainnya yakni lebih aman dan nyaman.

Angkutan air yang baru ini adalah bus air. Dan tahukah kamu, selama ini pelajar yang tinggal di tepi sungai Martapura dan Barito menggunakan kapal kayu untuk pulang dan pergi sekolah. Dan bahayanya kapal kayu tersebut selalu dipenuhi oleh penumpang, maka dari itu jumlahnya perlu ditambah, agar semua penumpang dapat terangkut. Nah, bus air yang baru disediakan pemerintah ini sangat membantu kekurangan transportasi kapal kayu tersebut.

Angkutan air gratis ini sudah diterapkan sekitar bulan September 2007, tahun lalu. Dan sudah mulai digunakan oleh warga Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Sabtu, 05 Juli 2008

Pelarangan kantong plastik di berbagai belahan dunia

RRC (Cina Daratan) telah memulai usaha dalam menangkal kebiasaan penduduk mereka yang rata-rata menghabiskan 3 milyar kantong plastik setiap harinya. Karena plastik terbuat dari minyak, Cina terpaksa mengkonsumsi 37 juta tong minyak per tahun untuk kebiasaan boros plastik ini.

Pada awal tahun 2008, pemerintah Cina melarang produksi kantong plastik yang tebalnya di bawah 0,025 milimeter. Kantong plastik yang ukurannya terlalu tipis cenderung lebih mudah dibuang setelah sekali pakai.

Penjaga toko juga diancam akan terkena denda dan barang dagangannya disita jika melanggar peraturan ini.

Namun pada bulan Juni 2008 yang lalu, pemerintah Cina telah mengambil langkah yang lebih tegas, dengan menjalankan kebijakan yang melarang pemberian kantong plastik gratis sama sekali.

Kebijakan ini ditujukan untuk mengurangi banyaknya polusi dan sampah di negara itu.



Sejak kini, pelanggan harus membayar untuk bisa menggunakan kantong plastik atau membawa kantong mereka sendiri dari rumah.



Zhang Yongming, yang membawa tas kain setiap kali berbelanja, menyukai kebijakan tersebut. "Seharusnya pelarangan plastik ini sudah diterapkan dari dulu. 20 tahun lalu kan belum ada plastik, jadi kita menggunakan kardus dan tas yang dijahit sendiri"




Huang Yan juga membawa kantong plastiknya sendiri ketika berbelanja. "Ini kebijakan yang sangat baik tapi kok agak merepotkan ya," katanya.



Sebuah toko bahkan sudah mulai menjual tas kain sebagai sebuah tren mode. Seorang karyawan bernama Nona Tian, mengatakan bahwa tas tersebut lumayan laku terjual.



Tentu saja kebijakan baru ini membawa kontroversi tersendiri. Walau ramah lingkungan, pelarangan plastik mengancam kelangsungan hidup ratusan ribu karyawan perusahaan plastik. Sebuah pusat produksi plastik utama di kota Taizhou, propinsi Zhejiang, menghasilkan 40 milyar Yuan (40 trilyun Rupiah) setiap tahunnya. Dan tentu saja pembatasan penggunaan plastik di Cina dapat memberikan pukulan bagi ekonomi Cina.

Di Amerika Serikat, sebagian besar swalayan telah memilih untuk mengganti kantong plastik dengan kantong kertas. Namun penggunaan kantong kertas tentu saja membawa kerugiannya tersendiri.

Selain harganya yang lebih mahal daripada keresek (harga Rp500 per kantong), kantong kertas juga lebih rapuh dan mudah hancur jika kita memasukkan makanan dan minuman dingin ke dalamnya.

San Fransisco menjadi kota pertama di Amerika yang melarang kantong plastik di toko-toko besar pada bulan April 2008. Negara bagian New Jersey sedang mempertimbangkan untuk melarangnya sama sekali pada tahun 2010.

Kota Coles Bay di Tasmania, Australia menjadi "Kota Bebas Kantong Plastik Pertama di Australia" pada bulan April 2003. Kota-kota lainnya di Australia pun mulai berbondong-bondong mengikuti contoh kota tersebut. Pada bulan Januari 2008, menteri lingkungan Australia berharap bisa menghilangkan penggunaan plastik sama sekali di seluruh swalayan seantero negeri.

Bangladesh adalah negara besar pertama yang melarang kantong plastik pada tahun 2002. Pemerintah Bangladesh menyalahkan jutaan kantong plastik sebagai penyebab terblokirnya saluran air yang mengakibatkan banjir 1988.

Bhutan melarang kantong plastik, plang iklan di jalanan dan rokok sebagai bagian dari usaha meningkatkan "Bruto Kebahagiaan Negara".

Pada bulan Mei 2007, desa Modbury di Devon selatan, Inggris menjadi wilayah pertama yang bebas kantong plastik. Sebagai alternatif, mereka menjual tas daur ulang. 33 pemkot London berencana untuk melarang kantong plastik supertipis pada tahun 2009 dan mengenakan pajak yang tinggi pada yang lainnya.

Pada tahun 2005, Legislatif Perancis memilih untuk melarang plastik pada tahun 2010. Pulau Corsica di perancis menjadi pulau pertama yang melarang kantong plastik di toko-toko besar pada tahun 1999.



Negara bagian Maharashtra, India melarang produksi, penjualan, dan penggunaan kantong plastik pada bulan Agustus 2005, setelah banyak klaim yang menunjukkan bahwa plastik telah menyumbat saluran air setiap datangnya muson hujan. Negara bagian lainnya di India melarang plastik supertipis untuk mengurangi polusi dan kematian sapi yang dianggap suci dalam agama Hindu.





Pelarangan total kantong plastik akan diberlakukan di Italia dari tahun 2010.


(teks diadaptasi dari The Jakarta Post, dan gambar dari Jennifer Pak, BBC)

Jumat, 04 Juli 2008

Akankah kisah banjir Nabi Nuh terulang lagi?


Kejadian 6:17, 7:17

Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa. Empat puluh hari lamanya air bah itu meliputi bumi; air itu naik dan mengangkat bahtera itu, sehingga melampung tinggi dari bumi.

Sura Hud (11:37)

Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan Aku tentang orang yang lalim itu; sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.


Kedua kutipan Alkitab dan Al-Quran di atas diambil dari kisah banjir Nabi Nuh. Dan banjir tersebut terjadi ribuan tahun yang lalu.



Tapi... tidakkah kamu merasa kalau kisah itu agak mirip dengan apa yang akan kita hadapi dalam waktu 50 tahun ke depan?

Aku nggak usah mengutip dari Al Gore di sini, dia udah lumayan tenar kok.




Seperti yang ditunjukkan oleh berbagai hasil penelitian, lebih dari 80% wilayah Jakarta akan tenggelam pada tahun 2050, dan hal yang sama akan terjadi pada berbagai daerah rendah lainnya di dunia.




Jadi... hmm... apa yang kira-kira akan terjadi pada negara pulau seperti Vanuatu atau Singapura? Aku nggak akan spekulasi macem2 deh, tapi semoga aja rakyat negara mereka bisa diberkati Tuhan ketika waktunya tiba.

Seperti yang kita tahu, dampak-dampak kehancuran yang diakibatkan perubahan iklim sekarang ini sudah tidak bisa dielakkan lagi. Cepat atau lambat, kutub selatan akan mencair juga, sama halnya seperti puncak es di gunung Jayawijaya. Satu-satunya gunung es di Indonesia juga akan menghilang dalam waktu 80 tahun ke depan, entah kita mau atau tidak.

Untuk hari ini aku tidak akan menyediakan tips "hijau".

Tapi marilah kita melihat Pemanasan Global dari sisi lain, sebagai guyonan ringan:

Seandainya pada suatu hari nanti kamu melihat ada kakek-kakek berjenggot ubanan berkhotbah tentang bumi yang akan tenggelam, percaya saja deh sama dia. Kalau dia mengiklankan dirinya di internet atau CNN dan menanyakan masyarakat untuk membangun sebuah kapal pesiar super raksasa, atau pesawat Airbus yang luar biasa besarnya, atau pesawat Boeing super cepat, buruan saja ajukan pembiayaan untuk proyeknya. Entah dengan menyumbang harta, atau menyediakan tenaga kerja untuk membantu proyeknya.




Dan jangan lupa untuk minta dia mengizinkan kamu ikut masuk kapalnya sebagai "pembayaran".

Karena mungkin saja dia Nabi Nuh yang kedua.

(Sayang sekali Al Gore tidak berjenggot)

Kamis, 03 Juli 2008

Instruksi Presiden mengenai penghematan energi

Presiden Susiilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan untuk semua lembaga instansi, gedung-gedung perkantoran dan semua kalangan masyarakat agar menghemat pasokan listrik dan bahan bakar minyak secara besar-besaran. Karena harga minyak terus melambung dan diperkirakan akan mencapai U$170 per barel. Bila instruksi Presiden tidak digubris maka subsidi akan melonjak terus.

Ternyata masih banyak yang tidak megindahkan instruksi Presiden, bukti-bukti nya antara lain:

  • Air mancur di Gedung MPR masih dinyalakan sampai siang hari
  • Di ruang GBHN lampu menyala lebih dari cukup
  • Kendaraan dinas pejabat makasar yang telah diparkir, mesin dan AC nya masih dinyalahkan
  • Mobil Gubernur Sulawesi Selatan masih dinyalahkan

Dan yang menggembirakan, instruksi Presiden SBY sudah mulai ada yang melaksanakannnya, beberapa hal yang telah dilakukan antara lain adalah:

  • Lampu di Gedung Depdagri dimatikan
  • Di Ruang Balai Agung hanya 1 lampu yang dinyalakan dari 5 buah lampu yang biasanya di pakai

Rencana pemerintah ke depan yang sedang hangat-hangat nya di bicarakan adalah tentang pembatasan jam tayang siaran televisi. Jam tayang ini akan dibatasi sampai pukul 24.00 malam.

Rabu, 02 Juli 2008

Sebelum semuanya terlambat

Sungguh sebuah berita baik bagi Indonesia untuk menaiki tangga Indeks Pembangunan Manusia (HDI), standar internasional yang menentukan kemakmuran sebuah negara.

Secara keseluruhan, nilai HDI Indonesia telah meningkat dari 0.711 tahun lalu ke 0.728 tahun ini, yang menempatkannya pada posisi ke-107 di antara 177 negara yang disurvei. Indonesia telah berada dalam kurva meningkat sejak 1975, walaupun harus diakui bahwa peningkatannya masih sangat lambat, bahkan lebih lambat daripada tetangga ASEAN kita Vietnam.

Mungkin saja di khalayak banyak yang tidak peduli atau bahkan mengerti arti pentingnya sebuah data yang diperbaharui setiap tahunnya. Tetapi tetap saja kita harus menghadapi fakta bahwa setelah 3 dasawarsa laporan HDI pertama kali dipublikasikan, Indonesia tidak pernah menempati posisi lebih tinggi daripada no.107 walaupun mempunyai kekayaan alam yang berlimpah ruah.

Sudah jelas bahwa terdapat banyak kekurangan dalam metode yang diterapkan negeri ini dalam mendayagunakan Sumber Daya Alam (SDA)-nya, terlebih lagi hal itu juga tidak membawa manfaat sama rata bagi semua penduduk Indonesia. Bahkan ada suatu masa ketika sistem pemerintahan yang terlalu terpusat mengorbankan daerah-daerah ber-SDA tinggi dan penduduk lokal.

Angin perubahan sudah mulai mendesir ke pelosok nusantara dan beberapa pihak sudah mulai mengambil inisiatif untuk membayar kesalahan kita di masa lalu. Tetapi tentu saja tantangan untuk pengurangan angka kemiskinan tidak berhenti di situ. Jalan menuju kemakmuran akan jauh lebih panjang dan berbatu-batu bagi Indonesia, seperti yang dilaporkan dalam Laporan Pembangunan Manusia (Human Development Report).

Laporan tahun ini dengan sengaja telah mengangkat topik yang bahasan hangat di banyak negara berkembang, terutama Indonesia, yang usahanya mengurangi angka kemiskinan berisiko tersabotase oleh perubahan iklim.

Seperti yang sudah diperingatkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon, perubahan iklim mengancam akan adanya musibah ganda, dengan adanya penderitaan rakyat miskin pada awal mula dan diikuti oleh bahaya jangka panjang bagi seluruh umat manusia.

Kita telah memasuki jangka awal “musibah ganda” ini dengan adanya banjir, tanah longsor, dan kekeringan di berbagai daerah. Pada semua peristiwa-peristiwa ini, penduduk miskin menjadi korban walau mereka tidak berhak menerimanya hanya karena kurangnya akses mereka pada sumber daya yang tepat.

Ketika banjir menenggelamkan banyak bagian Jakarta bulan Februari 2007 lalu, lebih dari 422.000 orang terpaksa meninggalkan rumah mereka. Walaupun begitu, penduduk dari kelas-bawah adalah yang paling menderita karena kekurangan sumber daya untuk mencari tempat tinggal sementara lainnya, dan karena itulah mereka terpaksa tinggal di rumah mereka yang kebanjiran atau pindah ke tempat pengungsian yang disediakan Pemda Jakarta.

Ketika kekeringan jangka panjang menimpa belahan timur pulau Jawa bertahun-tahun yang lalu, lagi-lagi para petani yang harus menanggung beban paling berat hanya karena mereka tidak mempunyai tabungan yang bisa menolong mereka keluar dari kegagalan panen.

Sudah merupakan tanggung jawab kita semua, terutama pemerintah, untuk membantu masyarakat kelas-bawah untuk menghadapi perubahan iklim dengan dampak-dampaknya. Dan membantu orang-orang ini akan membutuhkan biaya.

Sampai akhirnya kita pun mendukung inisiatif pemerintah untuk mengusahakan didirikannya sebuah mekanisme pendanaan global melalui Dana Spesial Perubahan Iklim, untuk membantu negara-negara berkembang beradaptasi pada dampak-dampak perubahan iklim.

Selain pendanaan, strategi adaptasi yang lebih baik juga vital karena dampak dari perubahan iklim sangat mudah diprediksi.

Berbagai studi telah menunjukkan, misalnya, bahwa kalau kita melanjutkan bisnis seperti sekarang ini, bongkahan besar dari pesisir pulau Sumatera akan menghilang, sama seperti beberapa bagian dari pesisir timur Kalimantan dan bagian selatan Papua. Yang juga akan menerima dampaknya adalah jutaan penduduk yang tinggal di pesisir utara pulau Jawa.

Oleh karena kita mengetahui bahwa semua ini bisa terwujud menjadi realita yang harus kita hadapi dalam jangka waktu minimal 20 tahun dari sekarang, kita harus bertindak sekarang untuk mencegah hal itu terjadi. Sangatlah penting bagi pemerintah untuk menyatukan kesadaran akan alam dalam perancangan dan perencanaan kebijakan yang relevan.

Biarpun begitu, usaha-usaha untuk menghindari musibah di hadapan kita ini akan padam tanpa dukungan dari segenap lapisan masyarakat, termasuk sektor bisnis. Hal paling kecil yang bisa kita lakukan adalah mengubah gaya hidup kita yang terlalu eksploitatif, sementara pihak swasta bisa berinvestasi dalam pemberdayaan alam.

Kita semua memiliki tanggung jawab masing-masing untuk menyelamatkan alam. Bertindaklah sekarang, sebelum semuanya terlambat.

~Diterjemahkan dari editorial The Jakarta Post hari Jum'at, 30 November 2007 oleh Toshi~


Selasa, 01 Juli 2008

Mengubur masalah lama dengan masalah baru

Sebuah rantai hypermarket asal Perancis di Indonesia beberapa bulan silam membuatku tersentak dengan adanya program "hijau" oleh pihak manajemen mereka.

Untuk mengurangi penggunaan kantong plastik di
Carrefour hypermarket tersebut, mereka memutuskan untuk menjual "Plastik Hijau" yang konon katanya sih, tahan lama.

Nah sekarang seandainya kantong plastik itu betul-betul tahan lama sekalipun, kira-kira penggunaan plastik akan berkurang, tidak?

Tentu tidak!

Mengganti kantong plastik putih dengan kantong plastik hijau tentu saja tidak otomatis membuatnya menjadi Hijau, bukan?

Seandainya mereka benar-benar punya inisiatif yang ramah lingkungan, pasti mereka sudah mengganti kantong tersebut dari segi bahannya, dan bukan dari faktor warna semata.

Menggunakan kantong dari kain bisa jauh lebih tahan lama dibanding kantong plastik hijau yang hanya terbatas pada beberapa kali pakai saja.

Rabu, 25 Juni 2008

Fakta mengenai plastik

  • Plastik pertama kali ditemukan 25 tahun lalu.
  • Setiap tahunnya penduduk dunia menggunakan 500 milyar kantong plastik; dan ini berarti ada 1 juta kantong plastik tiap menitnya.
  • Pada umumnya 11% dari limbah rumah tangga terbuat dari plastik.
  • Plastik terbuat dari minyak, yang merupakan SDM yang tidak dapat diperbaharui.
  • Minyak diperkirakan akan habis dalm waktu 50 tahun ke depan dengan kadar penggunaan yang sekarang ini.
  • Kantong sekali pakai (kantong yang disediakan di supermarket) membutuhkan waktu sampai 1000 tahun untuk bisa membusuk.
  • Di Afrika, industri-industri penenunan telah dibentuk untuk "memanen" kantong plastik yang tertiup oleh angin, supaya bisa diolah kembali menjadi topi dan tas. Salah satu industri yang lumayan terkenal di sana telah berhasil "memanen" 30 ribu tas plastik semacam itu tiap bulannya.
  • Hingga kini, mendaur ulang plastik tidak diwajibkan di negara manapun, walaupun plastik tersedia di semua belahan dunia.



Sumber: reusablebags.com, recyclingconsortium.org.uk, recoup.org

Selasa, 17 Juni 2008

Gunakan lampu hemat energi

Lampu adalah alat penerangan yang penting bagi manusia. Ketika gelap tiba, lampu-lampu pun dinyalakan untuk penerangan. Anda pun dapat menghemat energi listrik ini dengan menggunakan lampu yang hemat energi.

Banyak orang yang tidak mau beralih ke lampu hemat energi. Karena lampu ini harganya relatif mahal dibandingkan dengan lampu biasa. Sebenarnya kalau dihitung-hitung lampu jenis ini, cukup menguntungkan. Selain energi yang digunakan cukup hemat, penggunaannya pun ramah lingkungan.

Jadi, memang harga pertama bila membeli lampu hemat energi itu mahal dibanding lampu biasa tetapi untuk pemakaian seterusnya akan hemat. Bila dihitung-hitung anda mau pilih yang mana?

Rabu, 11 Juni 2008

Energi baterai handpone yang terbuang sia-sia

Apakah anda tahu? Sewaktu mengisi ulang baterei hand phone, Hanya 5% energi listrik yang masuk ke baterai HP. Dan sisanya (95%) terbuang percuma. Hal ini disebabkan karena, charger HP masa kini belum punya teknologi hemat energi. Waduh, jadi sia-sia yah kita men-charger HP kita tetapi ernergi nya terbuang percuma begitu sajaMaka dari itu, bila baterai HP kita sudah penuh, segera lepas charger-an HP dari stop kontak.

Sabtu, 07 Juni 2008

Acara Lingkungan Hidup di Jakarta

Dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup, 5 Juni 2008. Akan diadakan PERHELATAN DUA KEGIATAN AKBAR BIDANG KEPERDULIAN SOSIAL DAN LINGKUNGAN HIDUP, Pada tanggal 5-8 Juni 2008 bertempat di Jakarta Convention Center.

Acara ini didukung oleh CSR (Corporate Social Responsibility) INDONESIA 2008, PEKAN LINGKUNGAN INDONESIA ’08 (Indonesian Environment Week) dan di dukung pula oleh Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia serta Kementrian Negara Lingkungan Hidup Indonesia.

Rangkaian Kegiatan yang diselenggarakan antara lain:

KAMIS, 5 Juni 2008

  • 17:00-18:30

Opening Ceremony

  • 17:00-18:00

Penandatanganan SKB antara KLH dan Mempera, Disaksikan Presiden RI

  • 10:00-12:00

Sosialisasi UU No 19/2008 Tentang pengelolaan Sampah

  • 10:00-12:00

Workshop “Sustainable Consumption and Producition

  • 14:00-15:00

Expose “Krisis Pemanasan Global serta solusinya”

JUM’AT, 6 MEI 2008

  • 9:30-11:30

Workshop AMDAL-Policy up to Date

  • 9:30- 11:30

Forum Dialog ADIWIYATA

  • 13:30-16:00

Pertemuan dengan Bapedalda Se-Indonesia

  • 13:30-15:30

Antisipasi Dampak Perubahan Iklim dan Peran Lembaga Keuangan di Indonesia

  • 16:00-18:00

Expose “Krisis Pemanasan Global Serta Solusinya”

  • 14:00-16:00

Dialog Kebudayaan dan Lingkungan Hidup: “Membangun Kearifan Lingkungan Bangsa Indonesia

  • 16:00-18:00

Sumur Resapan Sebagai Solusi Atasi Banjir DKI Jakarta

SABTU, 7 Mei 2008

  • 10:00-12:00

Implementasi Produksi Bersih di Indonesia

  • 12:00-14:00

Mendaur Ulang Kemasan Bekas Menyelamatkan Hutan dan Mengurangi Pemanasan Global

  • 14:00-16:00

Implementation and Performance of Dissolved Copper Recovery from Mine Seepage water at PT NNTT – Batu Hijau Operation

  • 14:30-16:30

Diskusi: Peran CSR pasca kenaikan harga BBM

  • 14:30-16:30

Peningkatan Partisipasi Mayarakat Dalam Menghadapi Perubahan Iklim

MINGGU, 8 Mei 2008

  • 10:00-12:00

Expose “Krisis Pemanasan Global Serta Solusinya”

  • 12:00-15:00

Lomba Gambar tingkat SD

  • 13:00-15:00

Sosialisasi UU No 18/2008 Tentang Pengelolaan Sampah

(Diambil dari iklan yang dipasang dari salah satu surat kabar)

Mari datang dan saksikan Perhelatan Kedua Kegiatan Akbar Ini, Mari BUKA HATI SAATNYA PEDULI DENGAN LINGKUNGAN HIDUP!! Karena, acara ini sangat baik untuk mengajak kita lebih peduli lagi dengan lingkungan sekitar kita. Selamat Berkunjung.

Minggu, 01 Juni 2008

Sampah adalah...


Apa yang dimaksud dengan Sampah?

Mungkin beberapa orang menjawab dengan kata-kata yang berbeda-beda yah..

Sampah adalah kotoran lah, tidak berguna atau apalah…

Tetapi daripada kita bingung untuk menjawabnya, nah inilah rumusan dari beberapa ahli yang merumuskan kata sampah:

"Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk maksud biasa atau utama dalam pembikinan atau pemakaian barang rusak atau bercacat dalam pembikinan manufaktur atau materi berkelebihan atau ditolak atau buangan". (Kamus Istilah Lingkungan, 1994).

"Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemilikya atau pemakai semula". (Tandjung, Dr. M.Sc., 1982)

"Sampah adalah sumberdaya yang tidak siap pakai". (Radyastuti, W. Prof. , Ir, 1996).

"Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis." (Istilah Lingkungan untuk Manajeman, Ecolink, 1996).

Sudah mengerti bukan, arti sampah itu apa? Nah, menurutku, sampah adalah, suatu bahan yang dibuang, dan tidak mempunyai nilai yang berharga lagi.


(Didapat dari berbagai sumber)

Sabtu, 24 Mei 2008

Nasib Hutan Indonesia

Pengen nggak Negara kita, masuk Rekor Dunia Guinness? Peeeeeeeennnngenn…pasti semua jawab gitu yah… ett.. ettt.. pertanyaan belum selesai, lanjutin yah.. Pengen nggak Negara kita, masuk Rekor Dunia Guinness dalam hal Negara dengan tingkat kehancuran hutan terbesar di dunia??? Hahaahhaha…

Mari sekarang kita bicara tentang fakta yah jangan mitos-mitos atau lainnya yang belum jelas:

Fakta nya:

Indonesia akan masuk dalam Buku Rekor Dunia Guinness edisi tahun 2008 sebagai Negara dengan tingkat kehancuran hutan tercepat diantara 44 negara yang memiliki 90 persen sisa hutan dunia!

Waw, Indonesia hebat… Juara pertama nya tuh! Siap-siap aja kita dapat piala.. haha..

Bicara fakta lagi nih yah: Indonesia menghancurkan hutan seluas 300 lapangan bola setiap jamnya! Dan sedihnya lagi nih yaaahhh… 72% dari hutan asli Indonesia udah musnah! Tau tuh entah kemana.. paling kerjaan orang usil, dan nggak bertanggung jawab. Dan setengahnya lagi, masih terancam keberadaannya oleh penebangan komersil, kebakaran hutan, dan pembukaan hutan untuk kebun kelapa sawit.

Sebagai contohnya nih:

*Di Riau diadakan penelitian: pada tahun :

- 2001 luasnya hutan masih 6,4 hektar dan pada tahun;

- 2008 luasnya hutan menjadi 1,2 hektar

Waw, sangat fantastis... hasil penelitian itu sangat mengejutkan… hutan kita bias habis bila terus-menerus dibabat. Gila… saya saja hampir tidak percaya dengan FAKTA tersebut. Bagaimana kalau beberapa tahun ke depan? Hutan di Riau bisa habis.

Apa yang dapat kita lakukan? Bagi Indonesia? Nggak mau kan kalau hutan kita habis dibabat? Ngggak mau kan kalau Negara kita masuk ke dalam Guinness Book of Record? Yah ia lah… Gila kali yah yang pengen..

Maka dari itu, mari kita bantu berantas para pelaku, walau kita bukan polisi atau lembaga yang berwenang, tetapi kita dapat memberikan informasi penting kepadaNya.

Selamatkan hutan-mu dari penebangan liar, berantas para pelakunya. Dan berjuang terus apa yang dapat kamu lakukan, demi kelangsungan hutan di bumi ini.

 

Jakarta Hijau | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates