Selasa, 23 September 2008

KEKERINGAN

38 Desa di Cilacap Kekurangan Air Bersih

CILACAP, KOMPAS – Sebanyak 38 desa di 10 kecamatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kekeringan. Akibatnya, sawah di wilayah itu tidak dapat ditanami dan warga kekurangan air bersih.

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Cilacap Sumaryo, Kamis (18/9), mengungkapkan, wilayah yang kekeringan adalah delapan desa di Kecamatan Kawunganten, delapan desa di Bantasari, dua desa di Patimuan, lima desa di Kampung Laut, tiga desa di Cimanggu, satu desa di Gandrungmangu, lima desa di Kudungreja, tiga desa di Nusawungu, dua desa di Jeruklegi, dan satu desa di Kesugihan.

Kekeringan menyebabkan sumber air tak cukup memenuhi kebutuhan air bersih warga. Mereka bergantung pada pasokan air bersih dari Pemerintah Kabupaten Cilacap melalui PDAM.

Kekeringan juga mengakibatkan petani dalam dua bulan terakhir tak dapat menanami lahannya. Beberapa petani berusaha menanam kacang, tetapi banyak yang tanamannya kering.

Kekeringan juga terjadi di wilayah Banyumas yang berbatasan dengan Cilacap. Di desa Kalisalak, Kecamatan Lumbir, sudah empat bulan petani tak dapat menanami sawahnya. Seperti yang dituturkan seorang petani, Mukinah (43).

Sebagian petani yang lahannya kering memilih membuat batu bata. Petani penggarap beralih profesi sebagai buruh pembuat batu bata. Mereka mendapatkan upah Rp. 20.000 per 1.000 batu bata. Harga 1.000 batu bata adalah 250.000.

Diterbitkan di surat kabar Kompas, Jumat, 19 September 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Jakarta Hijau | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates