Rabu, 03 Juni 2009

Hemat dan hijau: perombakan kertas

Menurut WWF, sekitar 270.000 pohon diguyur ke dalam keran atau berakhir menjadi sampah di seluruh dunia – setiap harinya. Bukan hanya pohon saja yang menjadi korban. Bagi beberapa suku di pedalaman dan satwa yang terancam punah, hutan adalah rumah yang tak tergantikan. Dengan hilangnya hutan, mereka kehilangan kediaman, yang sekarang diganti dengan perkebunan monokultura yang tidak menunjukkan variasi sama sekali kalau dibandingkan dengan keragaman hayati areal itu sebelumnya. Pengolahan serbuk kayu dan kertas juga menghabiskan sejumlah besar energi dan melepaskan berbagai macam campuran polusi ke udara, termasuk klorin. Dan dalam masa perubahan iklim seperti ini, mengapa pula kita lupa menyebutkan bahwa mengkonversi hutan alami menjadi perkebunan menambah banyaknya karbon dioksida di udara yang juga berkontribusi pada perubahan iklim?

Dalam keadaan seperti inilah, kita mesti melihat-lihat kembali kegunaan printer kita.

Kamu sadar tidak sih, setiap kali kamu memasukkan selembar kertas ke dalam printer dan alat itu menggoreskan tinta ke lembaran tersebut, itu berarti kamu mendorong hutan-hutan di Sumatera (beserta Orang Rimba dan para macan di sana) jatuh ke dalam tempat pembuangan. Jadi bagaimana dong, caranya mulai perombakan kertas?

Dari sisi pembelian, kamu bisa memulai dengan membeli kertas produk daur-ulang daripada menggunakan produk yang berasal dari perusahaan seperti Asian Pulp and Paper (APP) yang sering mendapat sorotan media karena tingkat penggundulan hutan yang terlampau cepat.

Lalu dari segi tindakan, bagaimana kalau kita mulai menghemat penggunaan kertas. Pakai kertas bolak-balik mungkin terkesan kikir, tetapi itu penghematan 50% loh…yang ujung-ujungnya bisa menghemat uang kita juga.

 

BAGAIMANA CARA MELAKUKANNYA

1. Langkah awal: Kemungkinan kamu sudah mengetahui apa saja langkah dasarnya yang disebut 3R: Reduce (kurangi), Reuse (pakai ulang), dan Recycle (daur-ulang) kertasmu. Itu berarti menggunakan kedua sisi kertas, mencetak hanya kalau benar-benar perlu saja, dan mengadopsi gaya hidup digital.

2. Beli kertas hasil daur-ulang: Equinox Publishing mengimpor hasil kertas 100% daur-ulang yang berkualitas tinggi. Mahal? Ya tentu saja – tapi justru karena itulah kamu jadi bisa mengurangi penggunaan kertasmu. Dari 2007, kita bisa memperoleh kertas hasil produksinya dari toko buku ak-sa’ra dan dari http://equinoxpaper.com/.

3. Kurangi penggunaan kertasmu: Kita cenderung menggunakan banyak lembaran kertas, terutama dalam pekerjaan kantor. Untuk seminar-seminar atau keperluan training, gunakanlah flashdisk (USB) daripada mencetak semua materi yang disampaikan.

4. Daur-ulang kertasmu: Dengan menyampaikan langsung koleksi kertas yang kita miliki ke orang-orang seperti Pak Salam, kamu bisa mengurangi jumlah sampah, menyelamatkan hutan, dan menyokong ekonomi usaha kecil. Pak Salam akan dengan senang hati menerima semua produk bekas dari kertas seperti HVS, file, majalah, koran sampai poster dan brosur. Hubungi 021-7900742 atau 08561515692 atau datangi langsung kantornya di Jl Mampang Prapatan XI No.3A, Jakarta Selatan. Bagi kamu yang tinggal di Bali, bisa menghubungi ecoBali – sebuah jasa layanan yang tersedia untuk sekolahan, pabrik-pabrik, dan berbagai bisnis lainnya untuk mengkoleksi benda-benda yang bisa didaur-ulang. Hubungi 0361-7907314 atau email ke ecobali@yahoo.com.

5. Pisahkan sampah kertas: Kemungkinan sih para pemulung akan mencari-cari di antara sampahmu mana saja yang bisa didaur-ulang. Pisahkanlah semua produk kertas dengan sebuah kantong plastik tersendiri – mereka akan sangat mensyukuri hal itu.


Diadaptasi oleh Toshi dari The Jakarta Post Weekender edisi Maret 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Jakarta Hijau | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates