Sabtu, 06 Juni 2009

Ketika bahkan Dark Knight tidak bisa menyelamatkan kota

Kenapa sih serius amat? Lagipula ini kan bukan Gotham di mana Batman sang Dark Knight bisa menghentikan Joker dari mengacaukan kota dengan menguasai sumber energinya.

Tetapi ini bukannya tidak mungkin terjadi juga loh.

Kalau tidak percaya, silahkan ingat-ingat sendiri atau cari di Google mengenai mati lampu Jawa-Bali pada bulan Agustus 2005. Di masa depan, pemutusan listrik semacam ini bisa berlangsung semalaman penuh. Coba deh bayangkan, mungkin tidak kamu mematikan ponselmu lebih dari 24 jam?

Karena kapasitas generator yang terbatas, sejak 2005 PLN telah mengkampanyekan pada publik untuk mengurangi penggunaan listrik dari pukul 5 petang sampai pukul 10 malam. PLN lalu menyatakan bahwa mereka telah berhasil mengurangi sekitar 400 Megawatt selama jam-jam puncak.

Pusat energi Jamali (Jawa-Madura-Bali), supplier listrik utama untuk Jakarta dan kota-kota lainnya di Jawa dan Bali, hanya memiliki 18.000 Megawatt dalam kapasitas daya listriknya dan secara teori 30% daripada itu adalah merupakan cadangan. Pada jam-jam puncak penggunaan listrik, kita menyalakan segala peralatan listrik: lampu, TV, DVD player, AC, komputer, charger ponsel, rice cooker, microwave, dll. Jika setiap rumah di Jawa dan Bali menolak untuk mengurangi penggunaan listriknya sebesar 50 watt setiap malamnya, maka kebutuhan listrik kita akan melebihi kapasitas Jamali. Dan kemungkinan besar kita akan mengalami mati lampu berkala atau bahkan *OMG* yang berkepanjangan.

Jadi satu-satunya cara untuk mencegah terjadinya pemutusan listrik semacam itu adalah dengan mengurangi penggunaan listrik kita. Inilah yang perlu kita lakukan, dan yang bisa kita lakukan…sekarang.

Di rumah atau di kantor:

  1. Setiap orang tahu bahwa kita mesti mematikan lampu setelah menggunakan kamar mandi, namun kenapa sih kok susah sekali untuk melaksanakannya?
  2. Kenapa kita menyalakan lampu kalau Tuhan sudah menyediakannya dengan gratis?
  3. Bohlam biasa itu jadul banget dehh! Sudah saatnya kita menggantinya dengan lampu CFL (compact fluorescent light bulb), yang 80% lebih hemat energi.
  4. Kamu juga bisa membeli lampu LED (light-emitting diode) yang berumur 10 kali lebih panjang daripada lampu CFL. Mau mencobanya langsung? Hubungi saja Pak Antariksa dari PT RDA Nusantara (www.rda-nusantara.com) di 0813 1538 5365.
  5. AC tidak diciptakan untuk membawa kutub utara ke daerah tropis. Suhu ruangan harus diatur jangan kurang dari 25°C. Setiap tambahan 1°C akan mengurangi 3-5% dari tagihan listrikmu.
  6. Teknologi diciptakan untuk membuat hidup kita lebih nyaman. Jadi jangan lupa untuk mematikan timer TV sebelum kamu tertidur karena menonton. Ini juga berlaku untuk AC.
  7. Apakah kamu tahu kalau tiap peralatan elektronik membuang 5 watt tiap jamnya kalau ditaruh dalam posisi standby? Kurangi tagihanmu dengan mematikan semua alat listrik dan mencopot kabelnya.
  8. Apakah kamu tahu kalau 95% dari energi yang digunakan ponsel itu terbuang sia-sia? Copotlah kabel charger kalau baterai ponsel sudah penuh.
  9. Jangan lupa mematikan komputer/laptop ketika meninggalkan kantor. Membiarkannya menyala menghabiskan sekitar Rp210.000 (untuk laptop) dan Rp700.000 (untuk komputer) dalam tagihan listrik tiap tahunnya.
  10. Ketika berbelanja, pilihlah produk hemat energi dengan penggunaan watt kecil.

Di dapur:

  1. Tidak perlu menyalakan rice cooker 24 jam setiap harinya. Matikanlah dan copot kabelnya kalau nasi/makanan sudah selesai dimasak.
  2. Dispenser dari keramik lebih baik daripada yang butuh listrik. Kalau kamu perlu air dingin, simpanlah di kulkas. Dan air panas sebaiknya disimpan di termos saja.
  3. Hindari menaruh makanan hangat/panas di dalam freezer. Dinginkan terlebih dahulu.

Bahkan setelah membaca semua tips di atas, mungkin masih saja ada yang berkoar “Ah saya bisa bayar tagihan listriknya semahal apapun juga kok, kenapa mesti repot-repot hemat listrik?”.

Tapi jangan lupa, seandainya kejadian pemutusan listrik semalaman benar-benar terjadi karena ketidakpedulian kita, nanti kita sendiri yang akan rugi (apalagi kalau salah satu anggota keluargamu sedang dirawat di rumah sakit dan sedang menjalani operasi…waduh, bagaimana tuh?)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Jakarta Hijau | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates