Sabtu, 05 Juli 2008

Pelarangan kantong plastik di berbagai belahan dunia

RRC (Cina Daratan) telah memulai usaha dalam menangkal kebiasaan penduduk mereka yang rata-rata menghabiskan 3 milyar kantong plastik setiap harinya. Karena plastik terbuat dari minyak, Cina terpaksa mengkonsumsi 37 juta tong minyak per tahun untuk kebiasaan boros plastik ini.

Pada awal tahun 2008, pemerintah Cina melarang produksi kantong plastik yang tebalnya di bawah 0,025 milimeter. Kantong plastik yang ukurannya terlalu tipis cenderung lebih mudah dibuang setelah sekali pakai.

Penjaga toko juga diancam akan terkena denda dan barang dagangannya disita jika melanggar peraturan ini.

Namun pada bulan Juni 2008 yang lalu, pemerintah Cina telah mengambil langkah yang lebih tegas, dengan menjalankan kebijakan yang melarang pemberian kantong plastik gratis sama sekali.

Kebijakan ini ditujukan untuk mengurangi banyaknya polusi dan sampah di negara itu.



Sejak kini, pelanggan harus membayar untuk bisa menggunakan kantong plastik atau membawa kantong mereka sendiri dari rumah.



Zhang Yongming, yang membawa tas kain setiap kali berbelanja, menyukai kebijakan tersebut. "Seharusnya pelarangan plastik ini sudah diterapkan dari dulu. 20 tahun lalu kan belum ada plastik, jadi kita menggunakan kardus dan tas yang dijahit sendiri"




Huang Yan juga membawa kantong plastiknya sendiri ketika berbelanja. "Ini kebijakan yang sangat baik tapi kok agak merepotkan ya," katanya.



Sebuah toko bahkan sudah mulai menjual tas kain sebagai sebuah tren mode. Seorang karyawan bernama Nona Tian, mengatakan bahwa tas tersebut lumayan laku terjual.



Tentu saja kebijakan baru ini membawa kontroversi tersendiri. Walau ramah lingkungan, pelarangan plastik mengancam kelangsungan hidup ratusan ribu karyawan perusahaan plastik. Sebuah pusat produksi plastik utama di kota Taizhou, propinsi Zhejiang, menghasilkan 40 milyar Yuan (40 trilyun Rupiah) setiap tahunnya. Dan tentu saja pembatasan penggunaan plastik di Cina dapat memberikan pukulan bagi ekonomi Cina.

Di Amerika Serikat, sebagian besar swalayan telah memilih untuk mengganti kantong plastik dengan kantong kertas. Namun penggunaan kantong kertas tentu saja membawa kerugiannya tersendiri.

Selain harganya yang lebih mahal daripada keresek (harga Rp500 per kantong), kantong kertas juga lebih rapuh dan mudah hancur jika kita memasukkan makanan dan minuman dingin ke dalamnya.

San Fransisco menjadi kota pertama di Amerika yang melarang kantong plastik di toko-toko besar pada bulan April 2008. Negara bagian New Jersey sedang mempertimbangkan untuk melarangnya sama sekali pada tahun 2010.

Kota Coles Bay di Tasmania, Australia menjadi "Kota Bebas Kantong Plastik Pertama di Australia" pada bulan April 2003. Kota-kota lainnya di Australia pun mulai berbondong-bondong mengikuti contoh kota tersebut. Pada bulan Januari 2008, menteri lingkungan Australia berharap bisa menghilangkan penggunaan plastik sama sekali di seluruh swalayan seantero negeri.

Bangladesh adalah negara besar pertama yang melarang kantong plastik pada tahun 2002. Pemerintah Bangladesh menyalahkan jutaan kantong plastik sebagai penyebab terblokirnya saluran air yang mengakibatkan banjir 1988.

Bhutan melarang kantong plastik, plang iklan di jalanan dan rokok sebagai bagian dari usaha meningkatkan "Bruto Kebahagiaan Negara".

Pada bulan Mei 2007, desa Modbury di Devon selatan, Inggris menjadi wilayah pertama yang bebas kantong plastik. Sebagai alternatif, mereka menjual tas daur ulang. 33 pemkot London berencana untuk melarang kantong plastik supertipis pada tahun 2009 dan mengenakan pajak yang tinggi pada yang lainnya.

Pada tahun 2005, Legislatif Perancis memilih untuk melarang plastik pada tahun 2010. Pulau Corsica di perancis menjadi pulau pertama yang melarang kantong plastik di toko-toko besar pada tahun 1999.



Negara bagian Maharashtra, India melarang produksi, penjualan, dan penggunaan kantong plastik pada bulan Agustus 2005, setelah banyak klaim yang menunjukkan bahwa plastik telah menyumbat saluran air setiap datangnya muson hujan. Negara bagian lainnya di India melarang plastik supertipis untuk mengurangi polusi dan kematian sapi yang dianggap suci dalam agama Hindu.





Pelarangan total kantong plastik akan diberlakukan di Italia dari tahun 2010.


(teks diadaptasi dari The Jakarta Post, dan gambar dari Jennifer Pak, BBC)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Jakarta Hijau | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates